Header Ads

Ustadz Ilyas Tarigan: Senior Pelajar Islam Indonesia (PII) di Tanah Karo

BERASTAGI ONLINE -- Selasa (26/1), Dewan Dakwah meresmikan penggunaan sumur air di Masjid Al Mukmin di Desa Pametar, Kec Tiga Binanga, Kab Karo, Sumatera Utara. Peresmian dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) M Natsir, Misbahul Anam MA, yang didampingi aktivis senior PII (Pelajar Islam Indonesia) Tanah Karo Ustadz Ilyas Tarigan, da’i Dewan Dakwah Romadhona, serta relawan LAZ Ulil Albab Medan.

Fasilitas sumber air di masjid baru yang dibangun secara swadaya ini, merupakan bantuan dari donatur LAZIS Dewan Dakwah, atas nama Jhoni Rizal (alm). Almarhum adalah anak Ny Aisyah Prawiranegara.

Diwakili Ustadz Ilyas, LAZIS Dewan Dakwah pada kesempatan yang sama juga menyerahkan bantuan biaya pemasangan listrik. ‘’Ini untuk menggenapi biaya pemasangan listrik yang sudah warga kumpulkan,’’ kata Ustadz Ilyas sambil menyerahkan uang Rp 1 juta kepada Ny Asmawati, Ketua Majelis Taklim Kaum Ibu Al Mukmin.

Ustadz Sahlul, pembina warga Pametar, merasa bahagia dengan bantuan ini. Ia berharap, Dewan Dakwah senantiasa membersamai da’i dalam pengembangan dakwah di Pametar khususnya dan Karo pada umumnya.

Pametar berada di pinggir jalan lintas Sumatera-Aceh. Jumlah penduduk desa ini sekitar 70 keluarga yang semuanya muslim, kecuali hanya 2 KK yang non-muslim.

Mereka rata-rata kaum perantau dari Siantar, keturunan keluarga transmigran asal Banyumas, Jawa Tengah.

Penduduk desa hampir semuanya petani, dengan komoditas utamanya jagung. Maklumlah, sebab desa ini tergolong sulit air, sehingga pertanian yang cocok adalah ladang jagung.

Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, penduduk Pametar mengambil dari mata air yang berada di ladang seorang warga setempat. Ladang terletak di lereng bukit terjal. Warga dikutip iuran air sebesar Rp 400 ribu per keluarga pertahun.

Sebelum mempunyai masjid sendiri, warga Pametar harus ke masjid di Banjire, desa sebelah. Untuk mengikuti pengajian, melaksanakan Jumatan, dan mengaji di TPA, warga berjalan kaki ke masjid yang terletak sekitar 600 meter dari Pametar itu.

Alhamdulillah, kini persoalan tempat ibadah dan sumber air sudah teratasi. Maka, Ustadz Ilyas berpesan agar warga Pametar bersyukur dengan cara memakmurkan masjid baru mereka.

‘’Silakan saja ambil air di masjid untuk kebutuhan dapur ibu-ibu. Tapi, tolong masjidnya dimakmurkan biar berkah,’’ ujarnya, disambut koor insya Allah ibu-ibu. (sumber)
Powered by Blogger.